InfoMantap

Fakta Deep Web

<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>❇ FAKTA <b>DEEP WEB</b> ❇<br/>
.<br/>
1. Tahukah kamu bahwa kita hanya dapat menemukan sekitar kurang dari 5% dari seluruh konten yang ada di internet.<br/>
.<br/>
2. Deep Web merupakan sebuah tempat di internet dimana kita dapat menemukan banyak hal disana yang tidak dapat kita temukan di Surface Web.<br/>
.<br/>
3. Jika internet di ibaratkan sebagai lautan, maka selama ini kita hanya mengakses informasi dengan cara 'berenang' di permukaannya saja. Sementara deep web sering di ibaratkan sebagai palung internet.<br/>
.<br/>
4. Di dalam deep web, kita dapat menemukan berbagai macam hal yang sangat tidak biasa.<br/>
.<br/>
5. Jual beli narkoba, jasa pembunuh bayaran, jual beli organ tubuh manusia, pedhophilia, dan hal-hal gila lainnya bisa kita temukan di deep web.<br/>
.<br/>
6. Yang paling mengerikan, di deep web kita dapat menemukan situs yang menayangkan video-video penyiksaan secara LIVE!.<br/>
.<br/>
7. Selain itu, kita juga dapat melihat berbagai macam eksperimen mengerikan yang dilakukan kepada manusia. Umumnya mereka yang dijadikan bahan percobaan adalah para gelandangan yang diculik.<br/>
.<br/>
8. Deep Web memiliki ukuran sekitar 7,5 Petabyte atau sekitar 7.340.032 Gigabyte.<br/>
.<br/>
9. Dalam Deep Web kita bisa menemukan identitas asli hacker internasional, ilmuwan yang bergerak dibidang non-kemanusian, gembong narkoba insternasional dan lain sebagainya.<br/>
.<br/>
Note: Jangan pernah mencoba memasuki deep web jika kamu tidak memiliki pengalaman dan mental yang cukup. Karena disana adalah tempat yang penuh dengan orang-orang jahat kengerian.<br/>
.<br/>
Bagi yang mau menambahkan silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.</div>

Fakta Deep Web

❇ FAKTA DEEP WEB ❇ . 1. Tahukah kamu bahwa kita hanya dapat menemukan sekitar kurang dari 5% dari seluruh konten yang ada di internet. ....

Baca selengkapnya »

Unpredictable Fate Epilog ^^

<br />

Unpredictable Fate Epilog ^^

E p i l o g “Jadi katakan padaku ke mana saja kau selama 3 tahun ini?” “Haruskah kujawab?” “Tentu saja! Apa kau tahu waktu itu ak...

Baca selengkapnya »

Unpredictable Fate chapter 9

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #4f81bd; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent1;">C</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #f79646; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent6;">h</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #c00000; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">a</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: yellow; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">p</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #c0504d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent2;">t</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #00b050; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">e</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">r </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">9</span></b><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">3 Tahun Kemudian</span></b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
berdiri di depan jendela kamarnya yang terbuka lebar yang menampilkan
gedung-gedung pencakar langit. Kerlap-kerlip lampu menerangi di antara gedung
besar itu. Wajahnya menengadah ke atas. Langit gelap. Ia memejamkan kedua
matanya membiarkan udara dingin yang mulai terasa menusuk kulitnya. Ia
membiarkan hembusan angin musim dingin menerpa wajahnya dan mengayunkan
rambutnya d</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">engan
bebas. Ia tersenyum tipis. Rasanya sangat dingin. Tapi ia menyukai kedinginan
itu. Ia benar-benar merindukan musim dingin disini. Perlahan ia membuka
matanya. Salju mulai turun, menutupi sebagian besar kota Tokyo. Salju
mengingatkannya pada peristiwa tiga tahun yang lalu. Peristiwa yang sukses
menggerogoti hati dan pikirannya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
sudah pulang? Kenapa tidak meneleponku?"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebuah
suara berat membuyarkan lamunan Natsumi. Gadis itu menoleh, tapi tak berniat
untuk membalikkan badan. Hanya memastikan kalau memang ada yang memanggilnya.
Ia sudah sangat familiar dengan suara itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Ya.
Aku hanya tidak mau merepotkanmu, Marcus," ucap Natsumi tanpa berbalik. Ia
melayangkan kembali pandangannya ke arah luar jendela. Walaupun tidak melihat
pria itu, ia tahu Marcus sedang berjalan ke arahnya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Hei!
Seharusnya kau memanggilku kakak. Aku lebih tua darimu, Natsumi," protes
Marcus.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
memutar bola matanya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Ya, Marcus adalah kakaknya, anak pertama dari istri
pertama Robert. Usia mereka hanya berselisih 4 tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Aku
tahu, tapi aku lebih suka memanggil namamu seperti dulu," jawab Natsumi
sambil</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> melirik pria
yang kini berada di sampingnya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tiga
tahun yang lalu setelah kejadian itu, Natsumi memutuskan untuk melanjutkan
Pendidikan di luar negeri. Ia ingin menyegarkan otaknya yang kacau. Sekaligus
mengisi kegiatan lain yang bermanfaat untuk masa depannya kelak. Karena ia jago
bela diri dan bisa dengan mudah berinteraksi dengan siapapun ia mendapat ijin
dari Marcus untuk ke Amerika. Biar bag</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">aimanapun, Marcus adalah kakaknya,
dan ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada Marcus sebagai pengganti walinya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
sendiri memilih untuk tinggal dan menetap di Jepang. Ia harus menyelesaikan
segala kekacauan yang terjadi akibat kejadian waktu itu. Sejak Robert
meninggal, ialah yang bertanggung jawab atas semua kegiatan anak buah dan
kekayaan yang di tinggalkan pria itu. Marcus memutuskan untuk menghentikan
aktifitasnya sebagai gangster. Ia membubarkan kelompok tersebut dan menyuruh
masing-masing anggotanya untuk hidup normal dan tidak melakukan pelanggaran
hukum. Kalau itu sampai terjadi, maka ia akan menyerahkan anak buahnya itu pada
polisi. Dengan ancaman itu, para anak buah yang setia pada Robert akhirnya
menurut dan berjanji untuk hidup normal dan tidak membuat kerusuhan. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
membagikan sebagian harta Robert untuk kehidupan anak buahnya itu dan sebagian
lagi ia sumbangkan. Lalu dengan modal yang ia punya, ia membangun sebuah agensi
yang bergerak dalam bidang pengamanan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bodyguard</i>)
dan sekolah bela diri.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Ia memutuskan untuk menjual rumah mewah Robert dan
membeli apartement di</span><span class="usercontent"> tengah kota Tokyo. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kapan
kau sampai?" tanya Marcus membuyarkan lamunan Natsumi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
menoleh. "Kemarin."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kemarin?"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Mhm,
kemarin sore. Aku berangkat dari New York dengan penerbangan pagi, jadi aku
baru sampai kemarin sore. Kenapa?"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidak
apa-apa, hanya saja..." ucap Marcus ragu. Belum sempat ia melanjutkan
Natsumi langsung memotong.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Hanya
saja kau terlalu sibuk dengan bisnis barumu itu, jadi kau tidak tah</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">u kalau aku sudah pulang. Untung
saja sewaktu aku meneleponmu dari New York waktu itu kau sempat memberitahuku
pasword apartementmu. Kalau tidak, aku pasti kebingungan akan tidur
dimana," jelas Natsumi panjang lebar. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gadis
itu kemudian tertawa renyah dan Marcus hanya menanggapinya dengan tersenyum.
Sebenarnya bukan itu yang ingin ia katakan tadi, tapi yasudahlah. Ada banyak
hal yang ingin ia ceritakan pada gadis ini. Mungkin kalau ia menceritakannya
gadis ini tidak akan percaya. Bahkan Marcus sendiri saja sulit untuk
mempercayainya. Tapi begitulah hidup, penuh dengan misteri dan teka-teki. Dan
terkadang apa yang kita ketahui belum tentu sesuai dengan kenyataan yang ada.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Bagaimana
dengan kehidupanmu di New York? Menyenangkan? Kau pasti punya banyak teman baru.
Apa mereka suka menjahilimu? Tapi sepertinya tidak mungkin mengingat kau begitu
pandai berkelahi. Bagaimana dengan dosen disana, apakah lebih cerewet dari
gurumu sewaktu SMA dulu?" tanya Marcus panjang lebar.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Pertanyaanmu
banyak sekali Marcus. Mana dulu yang harus aku jawab?" sahut Natsumi
sambil menggaruk</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
kepalanya yang tidak gatal. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pria
ini masih sama seperti dulu. Perhatian, cerewet, dan sangat baik padanya. Tentu
saja karena Marcus adalah kakaknya dan Natsumi bersyukur akan hal itu. Ternyata
disaat ia merasa segalanya telah pergi menjauh darinya, masih ada harapan lain
yang mendekat, menjaganya, dan menemaninya. Di kala ia ingin berkeluh kesah. Di
kala ia ingin menuangkan segala gundah dalam hat</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">inya. Dan di kala ia ingin membagi
kebahagiaan yang ia rasakan. Hanya Marcuslah yang selalu ada untuknya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
terkekeh pelan. Kedua sudut bibir tipis pria itu terangkat ke atas. Mengukir
sebuah tawa kecil. Menampilkan deretan giginya yang rapi. Matanya yang bulat
tampak mengecil, membuat mata itu semakin tajam. Hidungnya yang mancung serta
alisnya yang tegas membuat wajahnya semakin menarik untuk di pandang. Kulit
putihnya semakin terang di bawah naungan lampu kamar. Wajahnya sebagian
tertutup bayang-bayang langit malam, membuat garis wajahnya semakin tegas.
Marcus sangat tampan', ucap Natsumi dalam hati. Tiba-tiba saja ia terkekeh
mengingat dulu ia pernah tertarik dengan pria ini. Marcus sangat baik padanya
dan ia juga sangat tampan. Bayangkan saja, gadis mana yang tidak akan terpikat
olehnya?</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidak
usah dijawab sekarang. Kau bisa menceritakan padaku besok." Kemudian pria
itu berpikir sejenak. "Atau kapanpun kau mau. Aku tidak akan memaksamu
memberitahuku," lanjutnya lagi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Intinya,
semuanya baik-baik saja. Aku pasti akan menceritakannya padamu, Marcus,"
jelas Natsumi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Baiklah.</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Kalau begitu sebaiknya kau istirahat
sekarang," ucap Marcus setelah sebelumnya melirik jam dinding. "Besok
kita akan pergi pagi-pagi sekali," sambungnya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
melayangkan juga pandangannya ke arah jam dinging. "jam 11 malam,"
gumamnya dalam hati lalu mengangguk.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
kemudian menutup jendela kamar itu dan menguncinya. Sebelum ia pergi, ia
melayangkan tangannya ke kepala Natsumi, mengelusnya lembut sambil bergumam. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidurlah
yang nyenyak. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Good night</i>, Natsumi."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Good night</i>, Marcus."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="usercontent">****</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
menunduk. Meletakkan sebuket bunga lily di atas gundukan tanah di samping
sebuket bunga lily lain yang sudah ada disana. Mungkin sudah ada orang lain
yang berkunjung. Kemudian mereka memberi hormat beberapa kali pada makam itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span class="usercontent"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Rest
In Peace</span></b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="usercontent">Beloved Hushband, Father, Brother, Friend.</span><br />
<span class="usercontent">January 1960 - December 2010</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
mengikuti Marcus. Memejamkan mata untuk ber</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">doa. Ia kemudian menaruh sebuket
bunga lily lagi di atas makam itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="textexposedshow">Hari ini adalah tiga tahun peringatan kematian
Robert.</span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Setiap
tahun Natsumi dan Marcus selalu menyempatkan diri mengunjungi makam ini. Makam
ayah mereka. Melihat nama itu lagi, membuat mata Natsumi semakin menghangat. Ia
sangat kehilangan sosok ayah yang sangat ia sayang dan menyayanginya. Namun ia
sudah semakin dewasa sekarang. Ia harus menjadi gadis yang tegar dan kuat, ia
tidak boleh lemah.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Natsumi segera menghapus air mata yang mengalir di pipi
mulusnya dengan sebelah tangan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
tidak apa-apa?" tanya Marcus tiba-tiba. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
menoleh dan dengan cepat menggeleng.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span class="textexposedshow">"Tidak. Aku tidak apa-apa," sahutnya
dengan suara sedikit serak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tunggulah
disini. Aku akan segera kembali,” ucap Marcus. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
hanya mengangguk sambil tersenyum tanpa menanyakan apa yang akan pria itu
lakukan. Ia berpikir mungkin Marcus akan kembali ke mobil mengambil sesuatu
yang tertinggal, atau mungkin mengambilkan sebotol minuman untuk dirinya. Yah.
Hanya itu kemungkinan yang bisa ia ambil.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tak
lama setelah Marcus pergi Natsumi hanya termenung disitu. Sebenarnya ada
seseorang lagi yang</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
sangat ia rindukan. Seseorang yang selalu menghiasi mimpi dan kenangannya.
Entah karena alasan apa, ia selalu mengingatnya dalam hati dan menguncinya
rapat-rapat. Seolah tak ingin kalau sosok itu akan pergi jauh darinya. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
mengangkat sebelah tangannya ke udara. Memperlihatkan jari-jari jenjangnya. Ia
melihat benda yang melingkar di jari manisnya dengan seksama. Cincin dengan
tiga permata shapireblue di</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
tengahnya. Natsumi tersenyum kecil. Ia berharap kenyataan yang menyesakkan
waktu itu hanyalah omong kosong. Ia berharap pria itu bukan saudara kembarnya.
Ia benar-benar berharap akan hal itu. Karena sampai sekarang pun, perasaan yang
ia rasakan waktu itu masih tetap sama dan semakin kuat. Ia benar-benar
merindukan sosok itu sekarang. Di sini. Bersamanya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Natsumi."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebuah
suara menyentakkan lamunannya. Tidak, itu bukan suara Marcus, tapi ia tahu
jelas siapa pemilik suara ini.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Natsumi membalikkan tubuhnya dengan hati-hati. Matanya
membulat seketika. Ia hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Apakah
Tuhan baru saja mengabulkan do'anya? Sosok yang ia rindukan saat ini berada
tepat di hadapannya memandangnya dengan tatapan teduh.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Henry..."
gumam Natsumi tanpa sadar.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Mendadak hati Natsumi terasa nyeri.</span> <span class="textexposedshow">Nyeri karena merindukannya.</span> <span class="textexposedshow">Nyeri karena pria itu akhirnya berada di hadapannya dan
memanggil namanya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
Lau yang nama aslinya adalah Nakamoto Henry waktu itu dikabarkan sebagai
saudara kembar Natsumi yang di culik oleh Ziang, rival almarhum ayahnya dan di
hasut untuk membunuh Robert memutuskan untuk</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> pergi meninggalkan Tokyo. Natsumi
sendiri tidak mengetahui dengan pasti alasan pria itu tiba-tiba menghilang
begitu saja. Dan suatu hari ia mendengar kabar dari Marcus bahwa Henry pergi ke
Amerika membuatnya mengambil keputusan nekat. Malam itu ia memesan tiket dan
berangkat dengan penerbangan malam berharap bisa menyusul Henry. Ia tidak tahu
kenapa ia melakukan itu. Yang iya tahu hanya satu</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">, ia tidak ingin pria itu jauh dari
jangkauannya. Ia tidak ingin pria itu pergi. Namun usahanya malam itu sia-sia.
Ia tidak menemukan Henry sama sekali. Rasa hampa dan kekosongan dalam hatinya
menyeruak kembali. Sesak.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dan
sekarang, pria itu ada di hadapannya. Apakah ia masih bisa berharap? Apakah
Tuhan akan mengabulkan keinginannya lagi jika ia berharap 'Henry bukanlah
saudara kembarnya'? bolehkan ia memohon kepada Tuhan untuk membelokkan
kenyataan itu? Bagaimanapun juga ia sangat berharap itu semua adalah
kebohongan, sekalipun itu tak mungkin. Karena perasaan yang ia rasakan sekarang
bukanlah kebohongan. Ia mencintai pria ini.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="textexposedshow">*****</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
terdiam menatap wajah itu. Wajah yang selama ini ia rindukan. Ada sebersit
kebahagiaan yang menguap di hatinya. Inilah yang ia tunggu-tunggu semenjak 2
tahun yang lalu. Saat ia kembali lagi ke Jepang dan Marcus memberitahukan kabar
yang membuat harapannya muncul kembali.Waktu itu Marcus ingin membagi harta
warisan pada Henry, tapi untuk itu perlu melewati proses hukum. Pihak kuasa
meminta bukti bahwa ia adalah anak kandung Robert. Sekalipun Henry</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> menolaknya, tapi Marcus terus memaksanya
memberikan setengah warisan Robert pada orang yang ia anggap adik tirinya itu. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Akhirnya
Henry menyetujui melakukan tes DNA. Hasil tes DNA itu benar-benar membuat Henry
dan Marcus terkejut. Henry memang memiliki mata yang sama dengan Natsumi dan Robert.
Ia juga memiliki kulit putih dan sifat yang sama dengan Natsumi. Dan yang sudah
pasti lagi, ia meman</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">g
benar anak laki-laki Robert yang di culik 12 tahun lalu. Tapi yang membuat
mereka tercekat adalah Henry bukanlah anak kandung Robert! Suatu hal yang membuat
harapan dalam hati Henry bersinar kembali. Karena penasaran akhirnya Marcus dan
Henry mencari tahu apa yang terjadi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span class="textexposedshow">Henry dan Robert mendatangi rumah sakit yang
dijadikan tempat ibunya dulu melahirkan dan mendapatkan informasi bahwa Henry
adalah seorang anak yang diadopsi oleh ibu Natsumi yang saat itu menginginkan
anak kembar. Ibu Natsumi melihat Henry yang masih kecil mirip sekali dengan
Natsumi yang memilki mata biru yang sama peris dan kulit putih susu yang
bersih. Henry adalah seorang anak yatim piatu yang baru saja dilahirkan di
rumah sakit yang sama satu hari sebelumnya. Tak ada pihak keluarga yang datang
untuk mengambil bayi itu. Bayi itu -Henry- terus saja menangis sampai ibu
Natsumi datang dan menggendongnya, seketika itu bayi itu diam.Walaupun bayi itu
seorang laki-laki, ibu Natsumi tetap mengadopsinya dan hal tersebut sama sekali
tidak diketahui oleh ayah Natsumi yang saat itu sedang berada di Thailand.</span><span class="usercontent"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Mengukir sebuah senyuman yang teramat menawan
di wajahnya yang tampan. Ia harus berusaha menahan diri sekuat tenaga untuk
tidak berlari dan memeluk gadis itu. Tidak. Jangan sekarang. Dia sama sekali
belum tahu, pikir Henry dalam hati. Tapi dari tatapan gadis itu, Henry bisa
tahu bahwa gadis itu juga sangat merindukannya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="usercontent">*****</span></span></div>

Unpredictable Fate chapter 9

C h a p t e r 9 3 Tahun Kemudian Natsumi berdiri di depan jendela kamarnya yang terbuka lebar yang menampilkan gedung-gedung pencak...

Baca selengkapnya »

Unpredictable Fate chapter 8

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #4f81bd; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent1;">C</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #f79646; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent6;">h</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #c00000; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">a</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: yellow; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">p</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #c0504d; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent2;">t</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #00b050; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">e</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">r </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 200%;">8</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Lepaskan
aku! Kenapa kalian melakukan ini padaku!" teriak gadis itu sekuat tenaga.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
terus saja meronta-ronta sejak mereka sampai di bangunan itu 15 menit yang
lalu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="usercontent">Tangan dan
kakinya diikatkan ke sebuah kursi kayu. Ia berada dekat dengan bibir lantai 60 gedung
itu. Sebuah ruangan terbuka di lantai paling atas bangunan tua. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Percuma
saja kau menjerit. Tak ada seorang pun yang bisa mendengarmu</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dari sini," ucap Zhou Mi yang
mulai berjalan mendekati Natsumi setelah sebelumnya berbicara dengan Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
menyipitkan matanya. "Lepaskan aku, Zhou Mi! <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Daddy</i> pasti akan membunuhmu jika dia tahu!" pekik Natsumi
dengan sorot mata tajam.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Zhou
Mi terkekeh. Ia mengangkat dagu dan melayangkan tangannya menyentuh pipi
Natsumi. Kemudian ia meludah lalu berkata. "Cih, justru itulah yang
kuharapkan. Sebentar lagi ayah kesayanganmu itu akan datang ke sini dan
menyelamatkanmu," Zhou Mi menundukkan kepalanya. "Tapi sayangnya
ayahmulah yang akan kubunuh," lanjutnya dengan nada sinis lalu pria itu
tertawa lebar. Terlalu lebar. Ia menghempaskan wajah Natsumi begitu saja hingga
kepala gadis itu tersentak kuat ke belakang.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
mengatur napasnya yang terasa semakin berat. Jantungnya tiba-tiba berdetak luar
biasa cepat hingga ia bisa mendengar sendiri detak jantungnya yang tak beraturan.
Pengkhianat. Zhou Mi ternyata adalah seorang pengkhianat. Bawahan ayahnya yang
sudah bekerja selama 3 tahun.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Pandangan gadis itu kemudian melayang pada Henry yang
sejak tadi hanya diam di salah satu sudut ruang terbuka</span><span class="usercontent"> itu dan bersandar pada sebuah tiang di sana. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ia
hanya diam. Tidak mengatakan kalimat sepatah katapun. Ia hanya berdiri sambil
bersandar di sana dengan kedua tangan di lipat di depan dada. Ia melihat ujung
sepatunya, namun pandangannya kosong. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
sangat kecewa. Ada sebuah luka menganga lebar dalam dadanya saat melihat wajah
itu. Sebuah perasaan yang menyesakkan. Natsumi tak mengerti kenapa tiba-tiba</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> matanya menghangat. Ia merasa di
bodohi selama 3 tahun ini. Benar-benar di bodohi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mengangkat wajahnya dan pandangan mereka bertemu. Tatapan Henry terlihat nanar.
Ada seberkas kesedihan dalam tatapannya. Ada sebuah kebingungan yang menyarang
di otaknya. Ada sekelebat rasa sakit yang luar biasa dalam saat melihat wajah
gadis itu. Ia bimbang. Henry mengalihkan pandangannya ke arah lain. Berharap
bisa mehalau kekacauan dalam otaknya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kenapa
kau melakukan ini?" tanya Natsumi. Matanya sudah memerah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
diam. Ia tahu gadis itu sedang bicara padanya, tapi ia tak sanggup bahkan hanya
untuk melihat wajah gadis itu. Sayatan pedih di hatinya mulai terasa semakin
dalam. Ia tak ingin merampas kebahagiaan gadis itu. Sungguh, ia benar-benar tak
menginginkan ini semua terjadi. Otaknya kacau. Sangat kacau, hanya karena gadis
itu. Tapi ia tak bisa mundur lagi sekarang. Hal yang sudah ia nantikan selama 3
tahun harus ia laksanakan hari ini juga. Ya, apapun resikonya. Sekalipun gadis
itu akan membencinya seumur hidup.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Katakan
padaku kenapa kau melakukan ini, Henry Lau?!!" tanyanya lagi dengan suara
tinggi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
hanya bisa menunduk. Sekalipun namanya disebut dan gadis itu marah padanya, ia
berharap ia mati saat itu juga. Ia tak berani mengangkat wajahnya. Menatap
wajah sedih gadis itu sama saja dengan membunuhnya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Apa
yang telah ayahku lakukan padamu sampai kau tega membohongiku seperti
ini?" Suara gadis itu semakin nanar. "Sebesar apa kesalahan yang dia
lakukan padamu, Henry Lau? Jawab aku!! Apa kau juga menaruh dendam padanya? Pada
Ayahku?" gadis itu mulai terisak dan itu semakin membuat Henry merasakan
nyeri yang luar biasa dalam dadanya.</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mengangkat wajahnya dan ia melihat gadis itu telah menangis. "Bagaimana
bisa kau membodohiku seperti ini selama tiga tahun! Aku seperti seorang gadis
bodoh yang begitu mudahnya di tipu! Aku benar-benar bodoh!!" lanjutnya sambil
terisak hebat.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Ia mengepalkan tangannya keras-keras.
Ia harus berusaha sekuat tenaga menahan dirinya untuk tidak berlari memeluk
gadis itu. H</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">atinya
benar-benar hancur sekarang.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Sudah
selesai berhisteris rianya?" sela Zhou Mi yang membuat Natsumi dan Henry
menoleh cepat.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> <span class="textexposedshow">Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
Ia memiringkan kepala, menatap wajah gadis itu lekat-lekat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Biar
aku saja yang menjawab pertanyaanmu barusan." lanjut Zhou Mi. Ia berjalan
mengitari Natsumi yang terikat. "Kau tahu kalau ayahmu itu pembunuh
berdarah dingin, bukan? Kau juga tahu, banyak anak buahnya sendiri yang
berakhir sia-sia di tangannya. Ia membunuh bawahannya sendiri yang ia sebut
dengan pengkhianat itu dengan tangan dingin. Dan, kau tahu. Orang tua Henry
adalah salah satu dari mereka!" ucapnya tepat di hadapan Natsumi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Baru
saja Natsumi akan membuka mulutnya, Zhou Mi melanjutkan.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br />
<span class="textexposedshow">"Kau pasti berpikir kalau orang tuanya itu
pengkhianat?" Natsumi mengerutkan keningnya dalam. Zhou Mi tersenyum samar
sambil mendengus. "Bukan. Orang tuanya bukan seorang pengkhianat. Orang
tuanya hanya berusaha untuk melindungimu dan ibumu. Tapi hanya karena
kecelakaan kecil Robert langsung membunuh mereka berdua. Mengenaskan, bukan?"</span><span class="usercontent"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Omong
kosong!" sebuah suara menghentakkan mereka bertiga dan menoleh serentak ke
asal suara.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Daddy</i>! Marcus!" teriak Natsumi
antusias di sela tangisnya. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Angel,
putriku," sahut Robert. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Natsumi,”
tambah Marcus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Robert
hendak berjalan mendekat namun segera di cegah oleh Marcus, melihat Zhou Mi
telah menodongkan pistolnya ke kepala gadis itu. Membuat Robert dan Marcus
terkesiap, begitu juga dengan Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Henry
Lau, tunggu apa lagi? Kau </span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">bisa
menghabisinya sekarang." seru Zhou Mi sambil mengayunkan dagunya pada
Robert.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mulai berjalan ragu setelah sebelumnya melirik ke arah Natsumi. Posisi gadis
itu sedang dalam bahaya, aku tidak bisa bertindak sembarangan, pikirnya. Entah
kenapa tiba-tiba tujuannya sekarang sudah berbeda. Bukan balas dendam lagi yang
ada di benaknya. Melainkan keselamatan gadis itu. Jika ia tidak menuruti
perintah Zhou Mi, Natsumi bisa celaka.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mengambil pistol dari balik punggungnya dan berjalan mendekati Robert sambil
menodongkan pistol itu ke arahnya. Namun dengan cepat Marcus berdiri di depan
Robert dengan sebuah pistol di tangan. Ia juga mengarahkannya pada Henry.
Mereka berhadapan. Mata biru Henry menatap tajam pada mata coklat teduh milik
Marcus. Entah kenapa ia merasa aneh dengan tatapan Marcus kali ini.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tunggu
apa lagi! Cepat tembak dia!" pekik Zhou Mi pada Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
menurunkan senjatanya perlahan dan mencampakkan ke sembarang arah. Henry
melakukan hal yang sama meski dengan gerak ragu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">bodyguard</i> terbaik, bukan? Sebenarnya
sudah lama aku ingin melakukan ini,"</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
ucap Marcus. Kemudian pria itu mulai membuka kancing jas hitamnya satu persatu
lalu melepaskannya dan menyisahkan kemeja putih lengan panjang di tubuhnya yang
kekar.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Haruskah
kau melakukan itu?" tanya Henry dengan kening berkerut.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
bukan lawan yang bisa diremehkan. Aku harus memastikan tubuhku mudah bergerak
saat melawanmu," jelas Marcus sambil memasang kuda-kuda.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Baiklah,
kita mulai saja se</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">karang,"
sambar Henry cepat.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tanpa
aba-aba lagi Henry berjalan cepat ke arah Marcus, mendekati pria itu dan melayangkan
tinjunya ke rahang Marcus. Dengan gerak cepat Marcus menghindar. Pertarungan
sengit itu mulai berlanjut. Beberapa kali Henry melayangkan pukulan dan
tendangannya pada Marcus, tapi pria itu terus saja berhasil menghindar tanpa
melakukan perlawanan sedikitpun. Henry sempat heran melihat Marcus yang tak
balas menyerangnya. Kemudian ia melancarkan tendangannya lagi dan lagi-lagi
Marcus hanya menghindar. Membuat Henry mulai terpancing emosi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
ingin main-main denganku?!" pekik Henry kesal. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tepat
pada saat itu Marcus dengan cepat memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan ke
wajah Henry. Menimbulkan bunyi yang cukup keras. Tubuh Henry berputar dan jatuh
terbanting dengan sangat keras. Ia menopang tubuhnya dengan sebelah tangan.
Darah segar mengalir di sela-sela bibir tipisnya. Rahangnya terasa retak. Sulit
untuk di gerakan. Pukulan Marcus cukup keras. Serangan mendadak barusan sukses
membuatnya tersadar pada kebimbangan otaknya sejak tadi. Henry berusaha untuk
berdiri. </span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kepalanya
agak pusing, tapi itu semua bisa ia atasi. Henry berdiri tegap kembali dengan
luka lebar di sudut bibirnya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Aku
tidak bermain-main. Hanya sedang menunggu kesempatan," sahut Marcus sambil
mengangkat bahu. Pria itu tersenyum kecil.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
meludahkan darah yang merembes dalam mulutnya lalu berkata. "Ayo, kita
selesaikan ini secepat mungkin."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mulai melayangkan tinjunya dan kali ini Mar</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">cus tak bisa mengelak karena
gerakan Henry menjadi semakin cepat dan tak terbaca. Dengan sekali hentakan,
tinju Henry berhasil mendarat di rahang Marcus dengan sangat keras lalu tak
sampai hitungan detik tinju itu berpindah ke perut Marcus beberapa kali hingga
pria itu kesakitan memegangi perutnya. Tidak hanya itu Henry kembali
melayangkan tendangannya ke wajah Marcus yang membuat pria itu berputar dan
terbanting di atas lantai dengan sangat keras. Marcus sama sekali tak memiliki
celah untuk membalas. Gerakan Henry terlalu cepat. Marcus tergeletak tak
berdaya, rahangnya terasa hancur dan perutnya seolah di remas-remas. Sakit
sekali. Marcus terbatuk dan memuntahkan darah.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span class="textexposedshow">Robert yang sedari tadi hanya melihat dan bingung
harus melakukan apa, kini mulai bersuara.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Marcus!"
teriak Robert. Pria itu hendak berjalan menolongnya namun tanpa diduga ada
sepasang pria tegap meraih lengannya dengan kasar. Ia tak diijinkan untuk
bergerak. Dua pria itu memakai baju biru dan kaca mata hitam. Yang satu
bekepala botak dan satunya berambut panjang diikat ekor kuda. Robert yang
seyogyanya tidak begitu pandai berkelahi dan hanya bisa memegang senjata tak
bisa</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> melepaskan diri
dari dua orang pria aneh itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
terduduk dengan susah payah. Baru saja ia akan mencoba untuk berdiri, Henry
sudah berada di atasnya dan mencengkram kerah bajunya dengan kasar. Henry
menatap tajam mata Marcus.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Ya!
Bunuh saja dia, Henry! Dia juga ikut terlibat dalam kematian orang
tuamu!!" teriak Zhou Mi antusias. "Tunggu apa lagi?! Cepat kau bunuh
dia!!" lanjutnya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mulai</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
terhasut. Otaknya kini telah kembali untuk membalas dendam. Mengingat kematian
kedua orang tuanya yang meninggal dengan begitu mengenaskan oleh orang yang ada
di hadapannya sekarang.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidak!
Itu semua omong kosong! Orang tuamu tidak mati di tangan Robert! Kau hanya di
manfaatkan olehnya!" sambar Marcus cepat. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mengalihkan pandangannya pada Marcus. Menatap lurus ke mata coklat itu. Ada
sesuatu yang janggal pada tatapan Marcus yang memaksanya percaya pada pria itu.
Tapi dengan cepat ia mengenyahkan pikiran itu. Ia tidak mau tertipu. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Apa
maksudmu?" tanya Henry dengan tatapan dingin. Kedua tangannya masih
mencekram kerah baju Marcus, menariknya mendekat. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
takkan percaya jika aku mengatakannya. Tapi, ini memang benar adanya,
kenyataannya kau adalah..."</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Jangan
dengarkan kata-katanya! Persetan dengan itu semua!! Bunuh saja dia!!" sela
Zhou Mi cepat. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kali
ini Zhou Mi mulai berjalan mendekati Marcus dan Henry. Ia sudah tidak sabar
dengan ini semua. Ia ingin segera mengakhiri nyawa Marcus dan Robert di tangannya
sendiri sejak ia mendengar berita kematian pamannya -Ziang- dari dua
pengawalnya</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
tadi. Ya, Ziang adalah orang yang memerintah Zhou Mi dan Henry untuk menjadi
mata-mata rumah Robert selama 3 tahun ini. Dan Henry sama sekali tak tahu kalau
Ziang adalah paman dari rekannya selama ini. Rekan yang merencanakan pembalasan
dendam itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span><span class="usercontent">Zhou Mi menodongkan pistolnya pada Marcus. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidak!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Jangan!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Teriak
Robert dan Natsumi berbarengan.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Aku
mohon jangan tembak dia!!" lanjut </span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi yang sedari tadi hanya bisa
diam. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gadis
itu terlalu syok saat melihat Marcus dan Henry berkelahi. Bibirnya seolah tak
berfungsi. Lidahnya keluh seketika. Sebenarnya sedari tadi ia berusaha untuk
berteriak sekuat tenaga. Tapi tak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.
Ia sangat terpukul melihat Henry yang terkena pukulan Marcus tadi, hatinya
seolah juga sakit. Tapi perasaan yang sama juga ia rasakan saat Henry
melayangkan pukulan pada Marcus. Ia benar-benar tidak mengerti dengan dirinya
sendiri saat ini.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
boleh meminta apapun dariku! Asal jangan tembak dia! Jika kau menginginkan
kematianku, bunuh saja aku! Tapi jangan kau sakiti anak-anakku!" sambar
Robert.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Natsumi
tersentak. Matanya membulat seketika. "Anak-anakku..?" gumam Natsumi
pada diri sendiri. Matanya menerawang-rawang. Apa maksudnya itu? Apakah... Oh,
Tuhan. Pikiran Natsumi benar-benar kacau sekarang. Ia tidak bisa bergerak dalam
posisi terikat dan kaki diperban. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan kini
otaknya pun ikut sakit. Serasa ada benda berat yang menimpa kepalanya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Begitu
ya? Baiklah kalau itu maumu, Tuan Robert."</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Zhou Mi hendak melayangkan pistolnya ke
arah Robert yang tak berdaya dengan dua anak buahnya yang memgangi pria itu,
tapi mendadak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Zhou Mi menghentikan
gerakannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tapi…"
katanya tiba-tiba. Ia mengarahkan pandangnnya pada Henry. "Akan lebih baik
kalau Henry saja yang melakukannya," lanjutnya sambil menyerahkan pistol
tersebut pada Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Tidak!
Jangan! Jangan lakukan itu, Henry!" sambar Marcus cepat. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> tidak mendengar sahutan Marcus. Ia
melepaskan cengkramannya pada Marcus dengan kasar kemudian menerima pistol itu
dan mulai berjalan mendekati Robert. Tangannya perlahan mulai terangkat,
mengarahkan pistol itu tepat di kepala Robert.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Hentikan,
Henry! Jangan tembak dia!" teriak Marcus lagi. Dengan sisa tenaga yang
Marcus punya, ia berhasil berdiri dan menyeret langkahnya mendekati Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Jangan
bunuh dia! Kau tak boleh membunuhnya, Henry!" sergah Marcus setelah
berdiri di antara Henry dan Robert. Ia merentangkan tangannya di hadapan Henry.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mendengus dan terkekeh kesal. Ia sudah bosan dengan semua ini, ia ingin segera
mengakhirinya sekarang juga sebelum ia berubah pikiran dan melewatkan
kesempatan emasnya untuk balas dendam. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Pria
ini, telah membunuh orang tuaku! Kau dengar! Lalu kenapa aku tak boleh
membunuhnya, eoh?! Apa karena dia ayahmu?" ucap Henry dengan nada sinis.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Marcus
dan Robert membulatkan matanya, begitu juga dengan Natsumi. Entah apa yang akan
terjadi pada gadis itu. Tapi bisa dipastikan, gadis itu bisa saja pingsan kalau
saja ia tidak diikat dan duduk di kursi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
sudah tahu?" tanya Robert cepat.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Cih,
</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">tentu saja aku tahu.
Sudah 3 tahun aku bekerja pada pembunuh berdarah dingin macam kau, Robert!
Bagaimana mungkin aku tidak tahu!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Jaga
ucapanmu, Henry Lau!!" bentak Marcus tepat di hadapan Henry.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
mengerutkan kening. Kemudian ia mebuang ludah lalu menatap tajam ke arah
Marcus.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Jaga
ucapanku?" tanyanya mengulang perkataan Marcus. "Kau dengar
baik-baik, Marcus. Dia itu, ah tidak. Kalian itu p</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">embunuh! Pembunuh orang tuaku! Kau
dengar?! Orang tuaku! Sekarang gunakan otakmu itu untuk berpikir jelas.
Pantaskah kau mengatakan padaku untuk menjaga perkataanku di depan dia! Dan apa
tadi kau bilang, aku tidak boleh membunuhnya?" tanya Henry dengan nada
merendahkan kemudian melanjutkan. "Asal kau tahu saja, Marcus! Impian
terbesarku adalah menghabisinya dengan kedua tanganku sendiri!!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">PPLLAAAKKKK</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebuah
tamparan keras mendarat di pipi Henry. Marcus menamparnya. Membuat darah yang
sudah hampir mengering di bibirnya merembes lagi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Henry menggeram dan melayangkan pistol di
tangannya tepat di kening pria itu.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kau
cari mati, eoh?!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Ya!
lebih baik kau membunuhku daripada membunuh ayahmu sendiri!!!" bentak
Marcus sekeras mungkin yang membuat Henry tersentak laget. Masih tidak
menyadari sepenuhnya dengan apa yang di dengarnya, Henry menggelengkan kepala
beberapa kali.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Kalau
kau tak percaya, kau bisa membuktikannya sendiri," ucap Marcus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pria
itu tiba-tiba menunduk mengangkat tangannya menggapai kedua matanya, meraba
sesuatu dari sana kemudian mengangkat wajah kembali. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
terdiam. Ada sesuatu yang meremas lehernya saat melihat mata itu.</span></span><span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jantungnya mulai
berdetak semakin cepat. Seolah ada tendangan keras yang menohok hatinya. Udara
serasa menipis di sekitarnya. Lututnya mulai melemas. Tubuhnya gemetar hebat.
Ia seolah baru menyadari sakitnya tamparan Marcus barusan. Sepasang mata coklat
Marcus kini berubah menjadi biru. Sama seperti miliknya. Sama seperti Robert.
Dan sama seperti Natsumi.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry tak bisa berkata
apa-apa lagi. Lidahnya mendadak kelu. Ia memundurkan tubuhnya beberapa langkah.
Dan mematung di tempat dengan tubuh bergetar hebat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ternyata
Henry adalah anak laki-laki Robert yang di culik waktu itu, saudara kembar
Natsum</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">i.
Nama aslinya adalah Nakamoto Henry. Pada awalanya karena nama yang mirip dengan
anak kandung Robert yang di culik itulah ia di percaya oleh Robert untuk
menikah dengan Natsumi tanpa ada sedikitpun rasa curiga pada diri Robert.
Kemudian Henry dihasut oleh Ziang dengan cerita bohongnya untuk membunuh Robert
-ayah kandungnya sendiri. Ziang juga menunjukkan foto kedua orang tua yang di
bunuh itu pada Henry, yang tak lain adalah orang tua Zhou Mi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kedua
orang tua pengawal itu sebenarnya adalah orang tua Zhou Mi. Zhou Mi sendiri
sejak kecil tinggal bersama pamannya. Mereka tidak mengetahui kalau orang tua Zhou
Mi bekerja pada Robert rival pamanya –Ziang-. Zhou Mi adalah anak yang
dititipkan oleh orang tuanya pada Ziang, karena pada waktu itu orang tuanya
tidak memiliki biaya untuk membesarkan Zhou Mi. Jadi sejak kecil ia sudah
tinggal bersama Ziang. Zhou Mi sendiri baru mengetahui kematian kedua orang
tuanya setelah umurnya 17 tahun dan kembali ke Jepang untuk mencari orang tua
kandungnya lalu ia mendapat kabar bahwa orang tuanya telah mati di tangan
Robert. Berita tersebut membuat Zhou Mi marah dan memutuskan untuk membalas
dendam pada Robert. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sedangkan
Henry sendiri yang sejak kecil memang sudah di culik oleh Ziang, di besarkan di
sebuah pulau kecil di Hongkong. Ya, Ziang mengirim Henry ke Hong Kong supaya
menghapus kenangan masa kecilnya di Jepang dan menanamkan pemahaman baru pada
anak itu bahwa kedua orang tuanya telah di bunuh oleh Robert, seorang gengster
terkaya di Jepang. Henry dibesarkan dengan menanamkan ilmu bela diri yang
tinggi untuk menjadi bawahan Ziang yang pada akhirnya dapat membunuh ayahnya
sendiri-Robert. Ziang sudah merencanakan semua ini jauh-jauh hari. Ziang sudah
sejak lama menjadi rival Robert dan merasa iri dengan keberhasilan gangster
terkaya se-Jepang itu. Ia benar-benar berniat menghancurkan dan merampas segala
sesuatu yang dimiliki Robert. Karena itu Ziang memanfaatkan Zhou Mi dan Henry
untuk mewujudkan semua keinginannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
terdiam. Kini kenyataan terpampang jelas di depan matanya. Marcus adalah kakak
tirinya. Mereka bertiga memiliki hubungan darah. Pikirannya kini kacau. Perasaan
kuat dan logika kini bercampur dalam benaknya. Membuat otaknya serasa akan
meledak. Pantas saja ada sesuatu yang aneh setiap kali ia menatap Marcus dan
Robert. Pantas saja ia merasa punya banyak kemiripan dengan Natsumi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tapi
perasaannya untuk Natsumi yang satu itu, bukanlah perasaan yang timbul dengan
sendirinya. Perasaan ketika gadis itu bersedih maka ia juga akan bersedih.
Perasaan bahwa kebahagiaan gadis itu adalah kebahagiaannya juga. Ia memang
menyukai gadis itu, tapi bukan suka pada sesama saudara. Rasa sukanya lebih
dari itu. Rasa suka antara seorang pria dengan wanita. Ia mencintai gadis itu.
Ia mencintai saudara kembarnya sendiri! Dan sekarang, apa lagi yang harus ia
lakukan saat kebenaran seluruhnya terungkap. Bahwa selama ini, ia berusaha
untuk membunuh ayah kandungnya sendiri?!</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">JJDDUUAAARRDDD!!!</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tiba-tiba
terdengar suara tembakan yang memekakan. Membuyarkan lamunannya.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span class="textexposedshow">Ia mengangkat wajah, dan matanya membulat seketika
saat di dapati Robert tergeletak dengan bersimbah darah dan kemudian</span><span class="usercontent"> semuanya seolah terjadi begitu cepat. Sebuah suara tembakan
terdengar lagi setelah ia merasakan Marcus meraih pistol di tangannya dan
mengarahkannya pada Zhou Mi tepat di dada pria itu. Dan kedua pengawal ber jas
biru itu. Ketiganya tergeletak kaku. Sesaat kemudian Zhou Mi menggeletar dan
tak bergerak lagi, begitu juga dengan kedua pria ber jass biru itu dan
juga....Robert-Ayahnya- juga menghembuskan napas terakhirnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="usercontent"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Henry
t</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">erjatuh
berlutut, tubuhnya terasa sangat tak bertenaga. Pikiranya kacau. Benar-benar
kacau, sampai ia mendengar teriakan Marcus memanggil nama Natsumi dengan keras.
Gadis itu pingsan di pelukan Marcus. Bersamaan dengan tangisannya yang pecah. Rasa
sedih mendalam, kekecewaan, sakit, frustasi semua perasaan itu campur aduk luar
biasa bersarang di otaknya. Rasanya ia ingin mati saat itu juga. Dadanya terasa
begitu sesak. Sangat sesak. Henry menjerit sekeras-kerasnya, mengeluarkan semua
kekesalan dan perasaan yang bercampur aduk dari dalam hatinya yang hampir
pecah.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">"Aaaaaaaaaaarrrrggggggghhhhttttttt!!!!!"</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Salju
perlahan mulai turun, menutupi berkas-berkas merah darah itu, merubahnya
menjadi putih, bersih, tanpa noda.</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">*****</span></span></div>

Unpredictable Fate chapter 8

C h a p t e r 8 "Lepaskan aku! Kenapa kalian melakukan ini padaku!" teriak gadis itu sekuat tenaga. Natsumi terus saja me...

Baca selengkapnya »

InfoMantap

Fakta Deep Web

Unpredictable Fate Epilog ^^

Unpredictable Fate chapter 9

Unpredictable Fate chapter 8

Entri Populer

[Post Popular][hot][recent][3]

Label